ZMedia Purwodadi

Cara Saya Membangun Bisnis Online dari Nol (Versi Jujur dan Realistis)

Table of Contents

Ditulis seolah dari sudut pandang Fiqi Febriyanto, seorang pemula yang serius membangun bisnis online dengan keterbatasan modal namun penuh semangat.

1. Saya Mulai dari Apa yang Saya Punya (Bukan Apa yang Sempurna)

Banyak orang menunda mulai bisnis online karena merasa belum punya laptop bagus, modal besar, atau skill yang mumpuni. Tapi saya sadar:

Kalau saya terus menunggu sempurna, saya nggak akan pernah mulai.

Saya mulai dengan HP biasa, koneksi seadanya, dan kemampuan desain pas-pasan. Tapi saya manfaatkan apa yang saya bisa: sedikit ilmu desain, minat internet marketing, dan keinginan belajar tinggi. Itu cukup untuk menyalakan langkah awal.

2. Saya Belajar dari Orang-Orang yang Sudah Terbukti

Saya tidak mau asal coba tanpa arah. Maka saya cari mentor, ikut kelas online, dan baca buku-buku dari praktisi seperti Dewa Eka Prayoga, Russell Brunson, sampai mengikuti channel YouTube dari kreator sukses.

Setiap hari, saya alokasikan waktu khusus untuk:

  • Menonton video strategi

  • Mencatat insight penting

  • Mempraktikkan langsung di akun saya sendiri

Saya sadar, belajar tanpa praktek = nol. Jadi saya selalu action setelah belajar.

3. Saya Bangun Aset Digital (Bukan Cuma Jualan Sesaat)

Banyak pemula terlalu sibuk jualan langsung tanpa membangun aset jangka panjang. Saya ingin beda. Maka saya mulai bangun:

  • Akun media sosial untuk edukasi & promosi produk

  • Website pribadi (fiqifebriyanto.com) untuk branding

  • Email list dan komunitas kecil yang bisa saya jaga

Saya tidak hanya ingin jadi pedagang, tapi membangun ekosistem bisnis digital.

4. Saya Pilih Model Bisnis yang Ringan Tapi Punya Potensi

Karena modal terbatas, saya fokus pada model bisnis yang tidak butuh stok barang, seperti:

  • Affiliate marketing (ClickBank, Creative Market, Aliexpress)

  • Jual produk digital seperti font dan template di Creative Fabrica & Monotype

  • Menjadi publisher iklan (Adsterra, PropellerAds, Propush, Galaksion)

Saya tahu ini butuh waktu. Tapi semua bisnis butuh waktu. Yang penting cashflow kecil, risiko kecil, dan bisa saya kerjakan dari rumah.

5. Saya Konsisten Bangun Personal Branding

Saya sadar, di dunia online, orang beli karena percaya. Maka saya mulai tampil sebagai pribadi, bukan cuma akun jualan. Saya:

  • Konsisten pakai nama asli dan wajah asli

  • Cerita pengalaman, bukan cuma promosi

  • Bangun hubungan dengan audiens

Dengan begini, saya ingin dikenal sebagai orang yang jujur, bermanfaat, dan bisa dipercaya — bukan cuma "tukang jualan di internet."

6. Saya Gagal, Tapi Saya Tidak Berhenti

Saya pernah rugi pasang iklan di beberapa platform. Saya pernah buat konten yang nggak ada yang nonton. Saya pernah semangat di pagi hari, lalu down saat malam karena hasil nggak sesuai.

Tapi saya sadar:

Yang membedakan orang sukses dan gagal adalah: yang sukses nggak berhenti.

Saya terus perbaiki. Saya terus evaluasi. Saya terus belajar dari kesalahan.

7. Saya Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil

Saya tidak mencari kaya dalam semalam. Saya tahu ini maraton, bukan sprint.

Yang saya lakukan:

  • Disiplin setiap hari untuk analisa pasar

  • Menjaga semangat meski hasil belum besar

  • Merayakan pencapaian kecil — bahkan klik pertama pun saya syukuri

Karena saya yakin, hasil besar hanya datang pada orang yang menghargai proses.

Penutup: Semua Orang Bisa, Asal Serius

Saya bukan orang hebat. Saya cuma orang biasa yang serius. Yang mau belajar. Yang mau gagal. Yang mau jalan terus meski lambat.

Kalau saya bisa, kamu juga bisa.

Mulailah dari apa yang kamu punya, bukan apa yang kamu anggap kurang. Bangun pelan-pelan. Konsisten. Dan jadikan internet sebagai ladang rezeki halal yang kamu kelola dengan hati.

Posting Komentar